Karyabuatanku - Kesuksesan pemuda kelahiran Solo 22 Januari 1993 Rio Haryanto menembus ajang balap dunia Formula One (F1) membuat namanya menjadi semakin populer. Bak seorang pahlawan, dukungan baik semangat maupun dana pun mengalir kepadanya sebagai bentuk apresiasi masyarakat Indonesia atas kesuksesannya di bidang yang ia geluti sejak kecil tersebut.
Namun siapa nyana di balik kesuksesannya itu terselip rahasia yang menjadi salah satu kuncinya dalam meraih kesuksesan. Adalah kebiasaan sowan ke kiai yang bahkan sudah ia tekuni sejak sebelum ia lolos ke F1.
Kiai yang ia sowani adalah Pengasuh Pesantren Al-Hikam Banyudono Kabupaten Boyolali KH Ali Muhson. Mbah Ali, begitu sapaan masyarakat kepadanya, merupakan tokoh yang juga pernah mengemban amanah Ketua PCNU Boyolali selama dua periode (1987-1997).
Tak hanya sekedar sowan, beberapa hari sebelum pengumuman lolosnya ke F1, Rio bahkan sempat "nyantri" di Al-Hikam sembari mengikuti aktivitas bersama para santri seperti shalat berjamaah dan bermain voli.
Hal tersebut diungkapkan Zainal Arifin, salah seorang kepala sekolah di Pesantren Al-Hikam. "Kebetulan Rio adalah cucu dari H Sutantyo, orang yang mewakafkan untuk Al-Hikam. Setiap tahun di masa rehat, Rio berkunjung ke Al-Hikam," terang Zainal kepada NU Online, Senin (21/3) lalu.
Tak heran pada gelaran perdana F1 di Australia belum lama ini, para santri diperbolehkan untuk nonton bareng melalui televisi yang ada di lingkungan pondok.
"Selama ini, ada aturan pembatasan nonton televisi di lingkungan pondok agar para murid tidak terganggu. Tapi mengingat kedekatan personal para santri dengan Rio, juga untuk memberikan inspirasi dengan semangat kepada mereka, kami perbolehkan untuk menggelar acara nonton bareng," terang Zainal yang juga Ketua MWCNU Banyudono itu.
Selain menggelar acara nonton bareng, pihak pesantren juga memasang spanduk dukungan kepada Rio agar dapat menorehkan prestasi berikutnya. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)
Sumber:
0 Comments