Karyabuatanku.com - Banyak cara yang dilakukan dalam menyambut datangnya Hari Santri Nasional pada 22 Oktober nanti. Salah satunya apa yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia Persero (Persero) Daop 8 Surabaya.
Menyambut Hari Santri Nasional 22 Oktober ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api ini menyelenggarakan lomba peragaan busana muslim di Stasiun Mojokerto, Kamis (20/10/2016).
Ada sekitar 150 pelajar tingkat SMP sederajat se Kota Mojokerto yang rencananya mengikuti lomba yang nantinya akan digelar di stasiun kereta api Kota Mojokerto.
Lomba busana muslim ini digelar dengan tujuan untuk membangun kreativitas dan rasa percaya diri bagi siswi dalam menggunakan busana muslim untuk sehari-hari maupun aktivitas di sekolah.
"Selain itu juga lomba ini kami gelar agar siswa siswi terbiasa menggunakan busana muslim sesuai dengan Syariat Islam sejak dini sekaligus menyalurkan bakat bagi mereka yang memiliki jiwa seni khususnya di bidang fashion," jelas Gatut Sutiyatmoko Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya mengenai tujuan pelaksanaan lomba.
Lomba busana muslim kali ini diakui Gatut juga untuk menginformasikan berbagai aktivitas PT KAI khususnya dan aktivitas di sekitar stasiun Kota Mojokerto. Harapannya setelah diadakannya kegiatan ini mampu memberikan wadah positif bagi generasi muda dan masyarakat.
"Sekaligus ini ajang promosi bernuansa Islami sesuai dengan peringatan Hari Santri Nasional tersebut. Di samping itu, kegiatan ini juga sebagai ajang sosialisasi tentang keselamatan perjalanan kereta api untuk meningkatkan rasa kepedulian masyarakat turut menjaga keamanan dan kelancaran perjalanan kereta api," imbuh Gatut.
Sementara itu, Gatut juga mengingatkan bahwa keterlibatan santri atau para tokoh muslim dalam kaitannya dengan perkeretaapiaan di negeri ini sudah berlangsung sejak lama.
Gatut mencontohkan, nama kereta api Bangunkarta yang merupakan kereta kelas eksekutif relasi Surabaya Gubeng-Gambir, dalam sejarahnya nama itu diberikan oleh Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid Presiden ke 4 Republik Indonesia.
"Sesuai catatan sejarah, nama Bangunkarta diberikan oleh tokoh Muslim Indonesia sekaligus Presiden RI ke-empat, yakni KH Abdurrahman Wahid atau lebih akrab dikenal oleh masyarakat dengan panggilan Gus Dur," pungkas Gatut.
Bangunkarta, lanjut Gatut merupakan singkatan dari nama stasiun asal dan tujuan kereta api yaitu, Surabaya, Jombang, Madiun dan Jakarta yang awalnya untuk mengakomodir para santri dari Pondok Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang akan bepergian menuju ke Ibu Kota Jakarta.[*]
Sumber:
0 Comments