Ketika mereka terdiam dengan kesahihan hadis ini, mereka berkata: "Apa Nabi mengamalkannya?" sebagai cara berkilah untuk tidak mengamalkan amalan di malam Nishfu Sya'ban.
Bukankah kita ingat dalam sebuah hadis sahih:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَبَلَّغَهُ فَرُبَّ مُبَلَّغٍ أَحْفَظُ مِنْ سَامِعٍ ». واه ابن ماجه
"Allah menjernihkan seseorang yang mendengar dari kami sebuah hadis, lalu ia sampaikan kepada orang lain. Betapa banyak orang yang menerima hadis lebih paham dari pada orang yang mendengar hadis." (HR Ibnu Majah)
Syekh Fuad Abdul Baqi menafsirkan:
( أحفظ ) أي أفطن وأفهم . أو أكثر مراعاة لمعناه وعملا بمقتضاه (سنن ابن ماجه ج 1 / ص 85)
"Maksudnya lebih memahami, atau lebih banyak menjaga kandungannya dan mengamalkan isinya." (Sunan Ibni Majah 1/85)
Hadis ini menjelaskan bahwa terkadang orang yang datang sesudah para Sahabat berpeluang lebih faham maksud hadis dan mengamalkannya. Terbukti berkembangnya masa keemasan ijtihad adalah sesudah masa Sahabat dan Tabiin. Masalah Nishfu Sya'ban adalah bagian kecil dari contoh hadis ini.
Dapatkan dalil-dalil tentang amaliah Malam Nishfu Sya'ban dalam Ebook dengan judul "Mana Dalil Malam Nishfu Sya'ban?".
Silakan download pada pilihan link berikut ini :
Download Ebook Via Archive.org
Download Ebook Via Google Drive
Download Ebook Via Archive.org
Download Ebook Via Google Drive
Preview Buku Mana Dalil Malam Nishfu Sya'ban?
Sumber: Hujjah NU - Download Ebook "Mana Dalil Malam Nishfu Sya'ban?"
0 Comments